Analisis Inti Dasar Pemikiran John Dewey Seorang Filsuf dan Pendidik Progresif Asal Amerika

Analisis Inti Dasar Pemikiran John Dewey Seorang Filsuf dan Pendidik Progresif Asal Amerika Serikat. Pendidikan menjadi jalan paling baik untuk meningkatkan kualitas SDM. Kami dalam seri ini memberikan sumber belajar berupa pemikiran tokoh pendidikan dan referensi bukunya sebagai bahan belajar mandiri secara swadaya.

 


 

Berikut adalah analisis inti dasar pemikiran John Dewey, seorang filsuf dan pendidik progresif asal Amerika Serikat, yang sangat berpengaruh dalam perkembangan pendidikan modern dunia.

📚 Inti Dasar Pemikiran John Dewey

1. Pendidikan sebagai Proses Pengalaman (Education is Experience)

  • Dewey menolak gagasan bahwa pendidikan adalah transfer pengetahuan pasif dari guru ke murid.
  • Ia menekankan bahwa pendidikan adalah proses aktif dan berkelanjutan yang berasal dari pengalaman nyata siswa.

💡 “Education is not preparation for life; education is life itself.” — John Dewey

 

2. Belajar melalui Aktivitas (Learning by Doing)

  • Dewey percaya bahwa siswa belajar paling baik ketika mereka terlibat langsung dalam aktivitas yang bermakna.
  • Teori ini melahirkan pendekatan eksperiensial dan pembelajaran berbasis proyek.

🔧 Contoh: Alih-alih hanya membaca teori pertanian, siswa diajak langsung ke ladang untuk menanam dan mengamati tumbuhan.

 

3. Sekolah sebagai Miniatur Masyarakat (School as a Microcosm of Society)

  • Sekolah tidak boleh terpisah dari kehidupan sosial nyata.
  • Dewey memandang sekolah sebagai tempat belajar hidup bermasyarakat, termasuk belajar demokrasi, kerja sama, dan tanggung jawab sosial.

🔄 Pendidikan = pembiasaan hidup demokratis, bukan hanya hafalan materi.

 

4. Demokrasi dan Pendidikan (Democracy and Education)

  • Dalam bukunya Democracy and Education (1916), Dewey menekankan bahwa pendidikan adalah fondasi utama bagi masyarakat demokratis.
  • Siswa harus belajar berpikir kritis, berdialog, dan membuat keputusan bersama, bukan sekadar patuh.

📢 Guru bukan otoritas tunggal, tetapi fasilitator yang membantu siswa mengembangkan pemikiran sendiri.

 

5. Interaksi antara Anak dan Lingkungan

  • Pendidikan harus memperhatikan minat dan kebutuhan anak, serta konteks lingkungan sosial-budayanya.
  • Pembelajaran efektif terjadi ketika ada keseimbangan antara struktur dari luar dan minat dari dalam siswa.

 

🧠 Sumbangan Utama John Dewey dalam Perkembangan Pendidikan Dunia

Konsep

Sumbangan

Dampaknya

Learning by Doing

Merombak metode ceramah → aktivitas aktif

Lahirnya pendidikan aktif & konstruktivisme

Sekolah Demokratis

Pendidikan mendukung nilai-nilai demokrasi

Sekolah menjadi tempat pembelajaran nilai sosial

Kurikulum Terintegrasi

Tidak fragmentatif, tapi kontekstual

Munculnya pembelajaran tematik dan lintas mata pelajaran

Guru sebagai Fasilitator

Memanusiakan peran guru

Perubahan paradigma teacher-centered → student-centered

Siswa sebagai Subjek Aktif

Fokus pada potensi dan pengalaman siswa

Penerapan differentiated instruction & inquiry learning

 

🧭 Relevansi Hari Ini

Pemikiran Dewey sangat selaras dengan:

  • Pembelajaran abad 21 (kolaboratif, kreatif, berpikir kritis).
  • Pembelajaran kontekstual dan berbasis kehidupan nyata.
  • Perubahan peran guru dan kurikulum di banyak negara, termasuk pendekatan Kurikulum Merdeka di Indonesia.

 

Selamat bermetaformasi berubah pola dan kapsitas berpikir kakak. Jangkauan dan volume berpikir menjadi lebih besar dan dapat merubah diri sendiri dan orang di sekeliling serta lebih luas kepada manusia umumnya.

0 comments